Get In Touch
sambas.berite@gmail.com0821-4933-5559
Our Company
Dsn Sukamantri, Dalam Kaum, Sambas, Kalimantan Barat, 79462
Selasa, 28 Januari 2025 - 23:33

Kelangkaan LPG 3 Kg di Sambas: Warga Terpaksa Cari Hingga Luar Kecamatan dengan Harga Tinggi

Penulis : Berite Sambas

Kelangkaan LPG 3 Kg di Sambas: Warga Terpaksa Cari Hingga Luar Kecamatan dengan Harga Tinggi

Beritesambas.com - Sulitnya mendapatkan gas LPG 3 kilogram di beberapa wilayah Kabupaten Sambas masih menjadi persoalan bagi masyarakat hingga Minggu (26/1). Sebagian warga bahkan harus membeli ke kecamatan lain dengan harga yang jauh lebih mahal dibandingkan biasanya.

Ilut, salah satu warga Sambas, menceritakan pengalamannya mencari LPG hingga ke Kecamatan Teluk Keramat. Berdasarkan informasi yang ia dapatkan, di sana masih tersedia stok LPG 3 kilogram.

“Saya ke Teluk Keramat, alhamdulillah dapat, meskipun harganya Rp27 ribu per tabung,” ungkap Ilut pada Senin (27/1).

Meski merasa berat dengan harga tersebut, ia tidak punya pilihan lain. “Mau bagaimana lagi, kalau tidak beli, nanti tidak bisa masak di rumah. Di Sambas benar-benar habis stoknya,” tambahnya.

Sebagai warga, Ilut berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi kelangkaan ini. “Jangan sampai lama-lama seperti ini. Gas sudah menjadi kebutuhan pokok, tidak hanya bagi warga biasa, tetapi juga untuk pelaku usaha kecil dan menengah,” tegasnya.

Hal serupa dialami Atur, warga lain yang mengaku harus antre berdesakan di agen hanya untuk mendapatkan satu tabung gas. “Alhamdulillah, masih dapat. Tapi harus rela antre,” ujarnya.

Di Kecamatan Sambas, kondisi serupa terjadi. Khairul, salah satu warga, mengatakan sudah beberapa hari kesulitan mencari gas LPG 3 kilogram. Banyak toko yang biasa menyediakan stok, kini mengaku kehabisan barang.

“Susah sekali, sudah beberapa hari ini saya keliling, tapi toko-toko langganan tidak ada stok sama sekali,” tutur Khairul. Ia berharap distribusi LPG segera normal agar masyarakat tidak kesulitan.

Kelangkaan ini juga menyulitkan pelaku usaha kecil seperti Buyung, yang sehari-hari menjual makanan. Ia bahkan sempat hampir tidak bisa berdagang karena tidak mendapatkan gas. “Gas itu sangat penting untuk usaha saya, seperti menyiapkan bubur, lontong sayur, dan menu sarapan lainnya,” katanya.

Menurut Buyung, ia akhirnya bisa mendapatkan LPG, meskipun harus membelinya dengan harga yang lebih mahal, sekitar Rp30 ribu hingga Rp40 ribu per tabung. “Mahal memang, tapi kalau tidak beli, saya tidak bisa berjualan,” tutupnya.